keterlambatan bicara pada anak

Cara Deteksi Gangguan Keterlambatan Bicara pada Anak Sejak Dini

Bagikan:

Sekilas Nusantara – Sebagai orang tua, wajar untuk berpikir bahwa setiap anak memiliki waktunya sendiri untuk berjalan, berlari, atau berbicara. Namun bukan berarti orang tua tidak perlu menilai apakah tahapan perkembangan anaknya sudah sesuai dengan usianya. Karena jika terlambat ditangani, anak bisa saja sudah mengalami masalah serius di kemudian hari.

Di Indonesia, kebanyakan orang tua merasa tidak apa-apa terlambat berbicara asalkan anaknya bisa berjalan atau berlari. Padahal, keterlambatan bicara, jika dibiarkan terus-menerus, justru mengganggu tahapan tumbuh kembang anak.

Enam bulan pertama kehidupan seorang anak adalah yang paling penting untuk pengembangan keterampilan verbal. Karena itulah para ahli sepakat bahwa penting dalam enam bulan pertama untuk merangsang kemampuan bahasa anak.

Deteksi Keterlambatan Bicara Bisa Dilakukan Sejak Anak Berusia 3 Bulan

Timberly Leite, MA., ahli patologi wicara dengan Innovative Therapy Solution di New York City, menjelaskan bahwa mendeteksi keterlambatan bicara pada prinsipnya dapat dilakukan karena anak masih anak-anak. Seperti dilansir The New York Times, Leite kemudian menyatakan bahwa setidaknya ada 3 waktu kritis yang bisa dijadikan acuan apakah seorang anak mengalami keterlambatan bicara atau tidak.

Usia 3 bulan: Kemampuan berbicara bayi muncul pada usia ini dengan menangis dan mengoceh sebagai respons terhadap terpancing untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Jika anak Anda tidak menunjukkan kemampuan ini, segera temui dokter anak. Usia 6 hingga 12 bulan: Pada usia ini, bayi akan mulai mengucapkan satu kata yang merupakan kombinasi vokal dan konsonan seperti “mama”, “papa”, atau “adik”.

Kemudian pada usia ini, anak mulai mengenali namanya dan merespon saat dipanggil. 13 dan 24 bulan: kosakatanya akan terus bertambah dan dia bisa mengerti perintah ketika anak berusia 13 bulan dan ketika dia berusia 24 bulan dia bisa memberikan penjelasan atas pertanyaan yang diajukan. Pembawa acara.

Misalnya, “Benda apa ini?” atau “Apa warna sepatumu?” Setidaknya pada saat bayi Anda berusia 24 bulan, ia memiliki setidaknya 50 kata untuk diucapkan. Penting bagi orang tua untuk mengetahui tahapan-tahapan tersebut agar bisa menjadi pertanda apakah ada masalah keterlambatan bicara pada anaknya,” ujar Leite.

Baby Talk Bisa Memperlambat Kemampuan Bicara Anak

Jika ternyata kemampuan berbicara anak sesuai dengan tiga tahap kritis yang diperkenalkan oleh Leite, bukan berarti pekerjaan orang tua sudah selesai. Karena layaknya sebuah keterampilan, keterampilan berbicara anak harus terus menerus dirangsang untuk menjadi cerdas secara verbal. Berbicara dan mendongeng adalah cara paling efektif untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak

“Bantu mereka memahami konteks setiap kata yang diucapkan dan ini dapat dipraktikkan dengan meminta mereka bercerita,” jelas Todd Houston, PhD, ahli patologi wicara di University of Akron. Penting juga untuk mengucapkan kata sesuai dengan pengucapan kata yang diucapkan setiap hari.

“Kurangi baby talk, karena ini justru akan membingungkan anak dan membuat kemampuan bayi kembali ke tahap mengoceh.” Bahkan, Houston berpesan kepada para orang tua untuk terus meningkatkan kemampuan berbicara anaknya dengan mulai menerapkan grammar of speech yang baik dan benar, misalnya membentuk kalimat lengkap dengan subject, predicate dan subject. Baby talk hanya tidak akan mengasah kemampuan verbal anak secara optimal. Hal ini berpotensi menimbulkan keterlambatan bicara pada anak.

Apa yang Harus Dilakukan jika Anak Mengalami Terlambat Bicara?

Satu hal yang banyak orang tidak mengerti adalah bahwa keterlambatan bicara merupakan gejala awal dari suatu jenis gangguan. Karena dalam istilah ilmiah, keterlambatan bicara terdiri dari dua kelompok, fungsional dan non-fungsional.

Keterlambatan fungsional dalam berbicara terjadi karena kurangnya stimulasi. Sedangkan keterlambatan bicara nonfungsional terjadi karena gangguan pemahaman seperti autisme atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Hal ini dapat diketahui ketika orang tua membawa anaknya mengikuti rangkaian ujian.

Setelah menemukan jenis keterlambatan bicara yang dialami anak Anda, terapis akan memilih cara yang tepat untuk mengobatinya. Namun pada dasarnya, sangat penting untuk menjalin komunikasi dua arah, karena hal inilah yang merangsang kemampuan anak untuk berbicara.

Oleh karena itu, tidak disarankan untuk memberikan alat bantu tersebut kepada anak di bawah 3 tahun, karena tidak menciptakan interaksi dua arah yang dapat merangsang kemampuan berbicara anak. Jika anak tidak segera diobati, mereka akan menderita berbagai gangguan, mulai dari gangguan perkembangan dan gangguan kecerdasan hingga gangguan kecemasan dan depresi saat dewasa karena tidak dapat mengomunikasikan semua yang diinginkan.

Originally posted 2022-04-10 15:13:15.

Bagikan: